Featured Post

Berterima Kasih Atas Segala Hal

Seorang anak kecil usia 4 tahun diminta untuk berterima kasih saat doa sebelum makan malam Natal. Para anggota keluarga menundukkan kepala...

Injil Minggu Paskah V C

Injil Minggu Paskah V/C 28 April 2013 (Yoh 13:31-33a.34-35)

Rekan-rekan yang budiman!

Yoh 13:31-33a.34-35 yang dibacakan pada hari Minggu Paskah V tahun C ini memuat pesan-pesan terpenting Yesus kepada murid-muridnya. Boleh dikata, ini juga warisan terbesar bagi mereka yang telah mengikutinya, mendengarkan ajarannya, menyaksikan tindakan-tindakannya bagi mereka yang membutuhkan pertolongannya

Injil Minggu Paskah IV C - Hari Minggu Panggilan

Injil Minggu Paskah IV/C 21 April 2013 (Yoh 10:27-30)

Rekan-rekan yang baik!

Orang serta-merta merasa aman bila mengenal siapa yang sedang dihadapi. Dan sebaliknya juga, gampang orang merasa terancam hal-hal yang tak dikenal. Injil Yohanes 10:27-30 yang dibacakan pada hari Minggu Paskah IV tahun C ini menggambarkan keakraban antara Yesus dan pengikut-pengikutnya dengan memakai
kiasan domba dan gembala.  Ditawarkan dalam petikan ini analisis teologi mengenai hidup rohani. Orang merasa tenang di hadapan dia yang dapat membawakan hidup kekal. Tak ada kekuatan jahat apapun yang mampu menjauhkan darinya. Kepercayaan akan Yang Mahakuasa sendiri menjadi jaminan.

Injil Minggu Paskah III C

Minggu Paskah III/C 14 Apr 2013 (Yoh 21:1-19)

Rekan-rekan yang baik!

Baru saja kita rayakan Paskah Kebangkitan Kristus dan penebusan umat manusia. Juga kita dengar Yesus meniupkan Roh Kudus ke pada murid-muridnya. Hikmatnya juga ikut menyegarkan batin. Tetapi sekarang kita kembali ke hidup sehari-hari: mencari nafkah, memikirkan keluarga, masa depan, karier, pergaulan dengan sejawat. Rasa-rasanya kok kita kembali seperti dulu, sama saja. Apa arti kebangkitan dan kata-kata indah sebangsanya? Jawaban bagi serangkaian pertanyaan ini sebetulnya digarap dalam Yoh 21:1-19 yang dibacakan pada hari Minggu Paskah III tahun C.

Injil Hari Raya Kabar Sukacita

Senin 8 April 2013: Kabar Sukacita (Luk 1:26-38)

Rekan-rekan yang budiman!

Dikisahkan dalam Luk 1:26-38 bagaimana malaikat Gabriel diutus ke sebuah kota kecil di Galilea - di sebelah utara Tanah Suci - kepada Maria yang diperkenalkan dalam Injil sebagai "perawan yang bertunangan dengan seorang yang bernama Yusuf dari keluarga Daud". Setelah mengucapkan salam damai, Gabriel memberitakan bahwa seorang anak lelaki akan lahir dari Maria, dan hendaknya ia dinamai Yesus. Ia akan menjadi besar dan dinamakan Anak Allah Yang Maha Tinggi dan akan dikaruniai kekuasaan tanpa akhir. Bagaimana ini mungkin, ia kan belum bersuami? Tak ada yang mustahil bagi Allah, Gabriel menjelaskan, Elisabet yang sudah lanjut usia pun kini sudah enam bulan mengandung. Yang terjadi sekarang lebih besar. Anak yang akan dilahirkan Maria itu akan disebut kudus, Anak Allah, karena Maria akan dinaungi kuasa Allah dan Roh Kudus akan turun ke atas dirinya.

Injil Minggu Paskah II C

Injil Minggu Paskah II 7 April 2013 (Yoh 20:19-31)


Rekan-rekan yang baik,

Beberapa pokok dalam Yoh 20:19-31 yang dibacakan pada hari Minggu Paskah II 7 April 2013 ini saya bicarakan dengan Oom Hans. Ia tidak berkeberatan penjelasannya diteruskan ke Internos serta para peminat. Malah ia sudah dengar tentang Paus baru dst.

Salam,
A. Gianto

=======================================
Gus yang baik!

Bagian Injil yang kautanyakan itu (Yoh 20:19-31) kumaksud sebagai penjelasan bagi murid-muridku yang kerap bertanya bagaimana dulu kami bisa mulai  percaya bahwa Yesus yang baru saja dimakamkan tapi tidak ada di situ lagi itu toh tetap terasa dekat bagi kami. Agak ada kesamaannya dengan ingatan akan orang-orang dekat yang sudah tak ada lagi tapi yang tetap menjadi bagian hidup kita. Tapi juga amat berbeda. Ia tidak ada lagi di antara orang mati. Makamnya kosong. Kita merasa betul-betul gembira, bukan hanya kangen seperti bila kita teringat orang lain. Bahkan menimang-nimang ingatan akan dia tidak penting lagi. Kami lebih merasa menjadi bagian dia daripada dia menjadi bagian kita. Aku ingin agar murid-muridku memahami pengalaman kami itu.