Featured Post

Berterima Kasih Atas Segala Hal

Seorang anak kecil usia 4 tahun diminta untuk berterima kasih saat doa sebelum makan malam Natal. Para anggota keluarga menundukkan kepala...

Santa Maria Magdalena de Pazzi: Dipenuhi Laku Tapa

Maria Magdalena de Pazzi adalah anak tunggal dari sebuah keluarga terkemuka di Kota Firenze yang makmur dan indah. Di masa mudanya, ia sudah menunjukkan tingkah laku yang istimewa, terutama dalam kehidupan rohaninya.

Gadis yang lahir di Firenze, 2 April 1566 ini dididik dengan nilai-nilai Kristiani oleh orangtuanya. Karena berpikiran cemerlang dan berbudi halus, ia disenangi oleh orang-orang di sekitarnya.


Di usia 10 tahun, pada pesta perayaan Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Tuhan, ia menyambut komuni pertama. Sejak saat itu, bapa pengakuannya memperbolehkannya menerima komuni kudus setiap hari.

Bagi Maria Magdalena, hal ini merupakan rahmat yang luar biasa dalam hidupnya. Setiap hari ia tekun menghadiri Perjamuan Kudus. Setiap akan pergi Misa, ia selalu menanyakan kepada kedua orangtuanya, apakah mereka mau ikut dengannya. Kebiasaan ini lama-kelamaan membuatnya ingin mempersembahkan diri seutuhnya kepada Yesus. Maria Magdalena ingin hidup bagi Yesus saja.

Keputusan ini sungguh mengecewakan orangtuanya, karena dengan demikian keluarga bangsawan ini tidak akan mempunyai keturunan lagi. Namun, kedua orangtuanya lebih patuh pada kehendak Tuhan. Mereka yakin, segala sesuatu yang mereka peroleh berasal dari Tuhan dan harus diserahkan kepada-Nya. Mereka yakin, Tuhan mempunyai rencana yang baik bagi mereka melalui anaknya.

Maka, tahun 1582, kedua orangtuanya mengantar Maria Magdalena ke biara Suster Karmel ”Maria Ratu Para Malaikat”. Magdalena sengaja memilih biara ini. Ia tahu bahwa di sana ia dapat menyambut komuni suci dan lebih banyak memiliki waktu bersama Yesus, Kekasihnya.

Di biara itu, dengan sepenuh hati ia menaati semua peraturan biara dan mematuhi pimpinan biara. Ia berkeyakinan, tak satu pun peraturan ordonya yang tidak dikehendaki Roh Kudus. Secara tersembunyi ia menjalani hidup doa dan laku tapa dengan serius dan keras.

Ia giat mendoakan pembaruan dalam Gereja. Ia sering menerima penglihatan ajaib di mana Yesus mengajarinya tentang kedamaian Ilahi agar ia kuat menjalani kehidupan yang penuh godaan.

Hakikat Allah

Maria Magdalena juga diajar Allah tentang misteri Roh Kudus yang datang ke dalam jiwa, ditandai dengan materai darah Sang Sabda, Anak Domba yang disembelih, yang mendorong-Nya untuk datang ke dalam hati manusia.

Roh yang keluar dan bergerak adalah hakikat Allah dan hakikat Sabda. Roh Kudus adalah pembagi harta kekayaan yang ada dalam pangkuan Bapa. Ia jugalah yang memelihara rencana-rencana yang diputuskan Bapa dan Putra.

Roh Kudus memasuki jiwa dengan begitu halus, sehingga tidak diketahui dan hanya sedikit orang yang memahami keagungan-Nya. Ia bergerak ke segala tempat yang pantas dan siap menerima-Nya. Dengan kekuatan cinta, Ia memasuki segala sesuatu. Ia yang tak bergerak sekaligus yang paling cepat bergerak.

Berbagai godaan

Suatu waktu, berbagai godaan dan penderitaan menimpa Maria Magdalena. Selama lima tahun ia menanggung banyak penderitaan karena ditimpa berbagai jenis penyakit dan siksaan batin yang berat.

Saat-saat itu, Magdalena benar-benar merasakan apa yang pernah dialami Yesus di salib, ketika Allah Bapa seolah-olah meninggalkan Dia. Dengan tabah, Maria Magdalena menjalani dan menanggung semuanya itu.

Semboyannya, ”Roh Kudus akan membantuku dalam menghadapi penderitaan seberat apa pun, dan Dia akan mengambil segala hal yang menghalangi aku untuk sampai kepada Bapa”.

Memulihkan dosa-dosa, baik dosa pribadi maupun dosa seluruh umat manusia adalah cita-cita Maria Magdalena yang utama, dengan turut menanggung derita bersama Kristus.

Ia tetap menjadi seorang yang rendah hati, meskipun ia dianugerahi banyak kurnia Ilahi yang luar biasa. Akhirnya, saat Pentakosta tahun 1590, malam gelap yang penuh penderitaan itu berakhir.

Setelah sembuh, Maria Magdalena dipilih menjadi pembimbing para novis selama enam tahun. Kemudian, ia dipercaya untuk memimpin seluruh biara.

Akhirnya, tahun 1607, Maria Magdalena menghadap Allah penciptanya setelah ia kembali diserang penyakit yang mematikan. Namun, semua itu ia hadapi dengan gembira dan tanpa mengeluh, karena ia menjalaninya bersama Kristus.

St Maria Magdalena de Pazzi

Ia lahir di Firenze 1566. Sejak kecil, ia dididik dengan nilai-nilai Kristiani yang mendalam. Kemudian ia masuk biara Suster Karmel Santa Maria dari Para Malaikat di Firenze. Secara tersembunyi ia menjalani hidup doa dan laku tapa dengan serius. Ia giat mendoakan terjadinya pembaruan dalam Gereja. Maria Magdalena wafat tahun 1607, setelah lama diserang penyakit berbahaya. Gereja memperingatinya setiap tanggal 25 Mei.


-sumber: http://www.hidupkatolik.com/2013/09/16/santa-maria-magdalena-de-pazzi-dipenuhi-laku-tapa

No comments:

Post a Comment