Featured Post

Berterima Kasih Atas Segala Hal

Seorang anak kecil usia 4 tahun diminta untuk berterima kasih saat doa sebelum makan malam Natal. Para anggota keluarga menundukkan kepala...

Injil Minggu Biasa XXI A

Injil Minggu Biasa XXI/A, 24 Agustus 2014 (Mat16:13- 20)

MESIAS, BATU KARANG, DAN KUNCI KERAJAAN SURGA
Rekan-rekan yang baik!
Hingga kini ketiga Injil Sinoptik memperkenalkan Yesus terutama lewat ajarannya, lewat penyembuhan yang dilakukannya, termasuk tindakan mengusir roh jahat, dan lewat peristiwa perbanyakan roti. Orang mulai bertanya-tanya, siapa sebenarnya dia itu dan bagaimana ia dapat mengerjakan semua itu. Semakin disadari bahwa dia lain dari orang-orang luar biasa lainnya. Siapakah dia sesungguhnya? Dalam Mat 16:13-20 (Injil hari Minggu Biasa XXI tahun A) Petrus menyuarakan kesadaran para murid bahwa Yesus itu Mesias, anak Allah yang hidup. Penegasan ini sebetulnya satu sisi saja dalam pewartaan mengenai siapa sebenarnya Yesus. Sisi yang lain menyangkut perjalanan ke arah penderitaan, wafat dan kebangkitan Yesus yang diungkapkan ketiga Injil Sinoptik langsung sesudah penegasan akan kemesiasan Yesus. Kali ini petikan Injil Matius mengajak pembaca mendalami sisi yang pertama. Hari Minggu berikutnya akan dilihat sisi yang lain.

Injil Hari Raya Kemerdekaan RI

Injil Minggu 17 Agustus 2014 / Hari Raya Kemerdekaan RI (Mat 22:15-22)
BOLEHKAH MEMBAYAR PAJAK KEPADA KAISAR?
Rekan-rekan yang budiman!
Satu ketika Yesus dimintai pendapat tentang membayar pajak kepada Kaisar: apakah hal ini diperbolehkan (Mat 22:15-22 // Mrk 12:13-17). Bila mengatakan boleh maka ia akan menyalahi rasa kebangsaan. Tetapi bila mengatakan tidak, ia pun akan berhadapan dengan penguasa Romawi yang waktu itu mengatur negeri orang Yahudi. Para pengikut Yesus kerap dihadapkan ke masalah seperti itu. Ada dua macam rumusan. Yang pertama terlalu menyederhanakan perkaranya, dan bisanya berbunyi demikian: "Bolehkah mengakui dan hidup menurut kelembagaan duniawi?" Gagasan ini kurang membantu. Kalau bilang "ya" maka bisa dipersoalkan, lho kan orang beriman mesti hidup dari dan bagi Kerajaan Surga seutuhnya. Kalau bilang "tidak", apa maksudnya akan mengadakan pemerintahan ilahi di muka bumi? Pertanyaan ini sama dengan jerat yang diungkapkan murid-murid kaum Farisi. Untunglah, ada pertanyaan yang lebih cocok dengan inti Injil hari ini: Bagaimana Yesus sang pembawa warta Kerajaan Surga melihat kehidupan di dunia ini? Ia memakai pendekatan frontal? Atau pendekatan kerja sama? Apa yang dapat dipetik dari cara pandangnya? Marilah kita dalami petikan dari Injil Matius yang dibacakan bagi Hari Raya Kemerdekaan RI ini. Akan ditambahkan catatan mengenai bacaan kedua, yakni 1Petr 2:13-17.