Featured Post

Berterima Kasih Atas Segala Hal

Seorang anak kecil usia 4 tahun diminta untuk berterima kasih saat doa sebelum makan malam Natal. Para anggota keluarga menundukkan kepala...

Injil Minggu Biasa VIII A

                                   INJIL MINGGU BIASA VIII/A , 2 Maret 2014 (Mat 6:24-34)

Rekan-rekan yang baik!
Marilah kita cermati bacaan Injil bagi Minggu Biasa VIII/A, yakni Mat 6:24-34. Setelah mengajak para murid memeriksa siapa sebenarnya yang mereka junjung, Tuhan Allah atau harta kekayaan "mamon" (Mat 6:24), Yesus menegaskan tak perlulah dirisaukan apa yang bakal mereka makan dan minum, pakaian apa yang dapat disandang – kan dalam hidup ini ada hal yang lebih penting (ay. 25). Diberikan pula lima penjelasan mengapa kerisauan itu tak perlu adanya – serahkan saja pada Tuhan semuanya: Tuhan memberi makan burung-burung – apalagi kepada manusia (ay. 26). Juga tak usah ributkan hidup panjang (ay. 27). Bunga-bunga saja dibuat Tuhan tampil menarik, tak perlu khawatirkan mau pakai pakaian apa agar menarik (ay. 28-30). Bapa di surga tahu apa yang dibutuhkan manusia (ay. 31-32). Maka tak usah risaukan apa yang bakal datang, yang bisa diperoleh hari ini cukup – di situlah Kerajaan Allah dan kehendak-Nya! (ay. 33).

Injil Minggu Biasa VII A - 23 Februari 2014


                                    INJIL MINGGU BIASA VII/A 23 Februari 2014 (Mat 5:38-48)
Rekan-rekan yang budiman!
Injil Minggu Biasa VII/A kali ini, Mat 5:38:48 nadanya keras, seperti petikan Minggu VI/A. Yesus menyampaikan ajaran Taurat dengan lebih radikal daripada para guru dan ahli Taurat waktu itu. Kali ini juga disodorkan dua contoh menghayati Taurat lebih dari sekadar mengikuti rumusan. Yang pertama, Mat 5:38-39, menyangkut pembalasan kekerasan ala "mata ganti mata, gigi ganti gigi" dari ajaran Taurat seperti termaktub dalam Kel 21:24 dan Im 24:20. Yang kedua merujuk pada perintah "mengasihi sesama" sebagaimana didapati dalam Im 19:20. Bagaimana memahami pengajaran kali ini?

Injil Minggu Biasa VI A 16 FEBRUARI 2014

IINJIL MINGGU BIASA VI/A 16 FEBRUARI 2014 (Mat 5:17-37)
Rekan-rekan,
Dalam Injil hari Minggu IV/A (Mat 5:17-37) dan hari Minggu selanjutnya (Mat 5:38-48) terungkap beberapa pokok pengajaran Yesus yang memakai kata-kata tajam menyengat. Terdengar beberapa kali Yesus dengan keras menegaskan, "Kamu telah mendengar yang difirmankan....., tetapi aku berkata kepadamu...." (ay. 21-22.; 27-28; 31-32; 32-33 38-39; 43-44). Seakan-akan hukum Taurat belum cukup. Bahkan diancamkan olehnya api neraka. Ia juga mengecam zinah batin, bahkan menyebut cukil mata saja dan potong tangan segala. Di sini Yesus tampil berbeda dengan gambaran lemah lembut, penuh pengertian, mau membebaskan orang dari kungkungan ajaran hukum belaka. Bagaimana Injil kali ini bisa dijelaskan bagi pendengar zaman ini?

Injil Minggu Biasa V-A 9 Feb 2014


                                    INJIL MINGGU BIASA V/A 9 Feb 14 (Mat 5:13-16)
Rekan-rekan yang baik!
Dalam bacaan Injil Minggu V tahun A kali ini, Mat 5:13-16, ditegaskan bahwa para murid adalah "garam" dan "terang" bagi dunia. Pernyataan ini kerap mendorong agar orang berusaha sekuat tenaga menggarami dunia serta meneranginya. Dunia ini seakan-akan tempat yang hambar dan gelap belaka dan karena itu perlu diselamatkan. Itukah yang hendak diajarkan kepada para murid? Injil sebenarnya mengajarkan hal lain, yakni agar para murid tidak membiarkan diri luntur identitasnya dan bakal didiamkan orang. Bagaimana penjelasannya? Marilah kita ikuti pembicaraan mengenai garam dan terang sebelum memasuki teks Injil.