Featured Post

Berterima Kasih Atas Segala Hal

Seorang anak kecil usia 4 tahun diminta untuk berterima kasih saat doa sebelum makan malam Natal. Para anggota keluarga menundukkan kepala...

Peringatan Arwah Semua Orang Beriman

Injil Minggu, 2 November 2014 (Peringatan Arwah semua Orang Beriman) Yoh 6:37-40


BY A. GIANTO ON OCTOBER 27, 2014 JENDELA ALKITAB, MINGGUAN

Rekan-rekan!
Berikut ini sekadar ulasan petikan Injil yang lazim dibacakan dalam peringatan arwah semua orang beriman 2 November, yakni Yoh 6:37-40. Akan dibicarakan pula Mat 25:31-46 dan Mat 5:1-12a yang bisa puila dipilih bagi kesempatan ini. Mari kita mulai dengan omong-omong dengan Yohanes sambil mengintip sanggar Matius.

Injil Minggu Biasa XXIX A

Injil Minggu Biasa XXIX/A, 19 Oktober 2014 (Mat 22:15-21)

BY A GIANTO ON OCTOBER 13, 2014 JENDELA ALKITAB, MINGGUAN

Rekan-rekan yang budiman!
Satu ketika Yesus dimintai pendapat tentang membayar pajak kepada Kaisar: apakah hal ini diperbolehkan (Mat 22:15-21). Bila mengatakan boleh maka ia akan menyalahi rasa kebangsaan orang Yahudi. Tetapi bila mengatakan tidak, ia pun akan berhadapan dengan penguasa Romawi yang waktu itu mengatur negeri orang Yahudi.  Para pengikut Yesus kerap dihadapkan ke masalah seperti itu. Ada dua macam penyelesaian. Yang pertama terlalu menyederhanakan perkaranya, dan bisanya dirumuskan kembali demikian: "Bolehkah mengakui dan hidup menurut kelembagaan duniawi?" Gagasan ini kurang membantu. Kalau bilang "ya" maka bisa dipersoalkan, lho kan orang beriman mesti hidup dari dan bagi Kerajaan Surga seutuhnya. Kalau bilang "tidak", apa maksudnya akan mengadakan pemerintahan ilahi di muka bumi? Pertanyaan ini sama dengan jerat yang diungkapkan murid-murid kaum Farisi. Untunglah, ada pertanyaan yang lebih cocok dengan inti Injil hari ini: "Bagaimana Yesus sang pembawa warta Kerajaan Surga melihat kehidupan di dunia ini?" Apakah ia memakai pendekatan frontal? Atau pendekatan kerja sama? Apa yang dapat dipetik dari cara pandangnya? Matilah kita tengok tampilan Injil sendiri.

Injil Minggu Biasa XXX A

Injil Minggu Biasa XXX/A, 26 Oktober 2014 (Mat 22:34-40)
BY A GIANTO  ON    OCTOBER 20, 2014 JENDELA ALKITAB, MINGGUAN
Rekan-rekan yang baik!

Minggu Biasa XXX tahun A ini dirayakan dengan bacaan Injil dari Mat 22:34-40. Di situ Yesus menjawab pertanyaan seorang ahli Taurat yang hendak menjajaki pengetahuan keagamaannya. Ditanyakan kepadanya, manakah perintah yang paling utama dalam Taurat. Jawabnya, perintah yang terutama dan yang pertama ialah  (Ul 6:5) "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." Dan perintah yang kedua ialah (Im 19:18) "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Ditambahkannya, pada kedua perintah itu bergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. (Kitab para nabi menurut orang Yahudi meliputi kitab-kitab sejarah dari Hakim sampai Raja-raja dan nabi-nabi Yesaya, Yereremia, Yeheskiel dan ke-12 nabi lain; Kita Daniel tidak termasuk di sini).

Injil Minggu Biasa XXVIIIA

Ulasan Injil Minggu Biasa XXVIII

BY A GIANTO ON OCTOBER 9, 2014
Rekan-rekan yang budiman!
Dalam Mat 22:1-14 (Injil Minggu Biasa XXVIII tahun A tgl. 12 Okt 2014) ditampilkan perumpamaan mengenai siapa yang akhirnya masuk ke dalam Kerajaan Surga dan bagaimana mereka sampai ke sana. Ada orang-orang yang sebenarnya sejak awal beruntung karena "diundang ke perjamuan" tetapi malah meremehkannya. Karena itulah keberuntungan yang sebenarnya akan mereka nikmati kemudian beralih kepada orang-orang lain yang tadinya tak masuk hitungan. Apa artinya semua ini bagi kehidupan kini?

Injil Minggu Biasa XXVII A

Injil Minggu Biasa XXVII A; 5 Oktober 2014 (Mat 21:33-43)

BY A GIANTO
Rekan-rekan yang baik!

Pada hari Minggu Biasa XXVII tahun A ini dibacakan Mat 21:33-43.  Di situ Yesus kembali mengutarakan perumpamaan yang berhubungan dengan kebun anggur. Tapi kali ini yang disoroti ialah para penggarap kebun anggur yang ingin merebut lahan yang dipercayakan kepada mereka oleh pemilik yang sedang berada di negeri lain. Di kebun itu juga ada tempat penggarapan anggur yang dibangun oleh sang empunya.

Para hamba yang diutus untuk memungut hasilnya diperlakukan dengan buruk oleh para pekerja. Orang-orang suruhan yang pertama dipukuli, dibunuh, dan dirajam. Yang kedua, meski jumlahnya lebih banyak, mendapat perlakuan serupa. Akhirnya sang pemilik mengutus anaknya sendiri dengan perhitungan bahwa para pekerja akan menerimanya. Tetapi mereka malah membunuhnya dengan harapan kebun anggur itu nanti jatuh ke tangan mereka karena sang ahli waris telah mati. Yesus kemudian bertanya kepada imam-imam kepala dan orang Farisi (mereka baru saja mempertanyakan dari manakah kuasa Yesus berasal; lihat Mat 21:23), apa yang bakal diperbuat pemilik kebun anggur tadi terhadap penggarap-penggarap tadi. Spontan jawab mereka, tentunya ia akan menghabisi orang-orang tadi dan menyerahkan kebun itu kepada penggarap-penggarap lain. Apa maksud Yesus dengan perumpamaan itu? Dan apa pula artinya bagi kita sekarang?