Paus Fransiskus mengapresiasi atas pembukaan Kongres Renovabis yang ke-20 di Freising, Jerman.
Kongres tersebut, yang berlangsung mulai dari 31 Agustus hingga 2 September berfokus pada tema "Witnessing to the Gospel - Shaping the World. The Role of Religious Orders in Central and Eastern Europe". (Bersaksi untuk Injil - Membentuk Dunia. Peran para Ordo Relijius di Eropa Tengan dan Timur).
Pesan dari Kardinal Sekretaris Negara, Pietro Parolin, atas nama Paus Fransiskus menyoroti keyakinannya yang mendalam bahwa panggilan Tuhan untuk membawa damai dan belas kasih bagi manusia berlanjut menjadi panggilan yang mendesak dan sangat penting bagi dunia saat ini.
Hal ini, seperti dalam pesan tersebut, terutama berlaku bagi para misionaris yang meninggalkan tanah air mereka untuk membawa terang Injil dan solidaritas Gereja ke ujung bumi.
Untuk merespon panggilan Tuhan dengan jalan ini, lanjut pesan tersebut, adalah suatu saksi cinta Tuhan yang terus menerus terhadap semua makhluk.
Pesan dengan maksud-maksud mulia tersebut kepada para peserta kongres ditutup dengan keinginan bahwa kesaksian semacam ini bisa memberi kontribusi pada pembangunan suatu masyarakat yang berdasarkan martabat dan tanggungjawab sosial, dan bahwa mereka bisa menjadi para arsitek suatu masyarakat yang baru.
Seperti yang dijelaskan di website kongres iyu sendiri: "Peran dan aktivitas ordo-ordo pada masyarakat-masyarakat Eropa Tengan dan Timur akan menjadi poin utama selama kongres. Selain pengantar singkat yang berkaitan dengan pengembangan kehidupan ordo-ordo selama abad ke-20, terutama yang berkaitan dengan kebangkitan atau pembaruan setelah pergolakan sosial politik 25 tahun yang lalu, kongres ini juga akan membahas komitmen masing-masing ordo-ordo relijius di bidang-bidang sekolah, karitas/cinta kasih, bantuan pastoral dan bantual pengungi. Disamping itu, beberapa workshop dan suatu "Pasar Kemungkinan" akan memberi ilustrasi berbagai macam kehidupan relijus abad ke-21. Hal pokok penting lainnya adalah perspektif para ordo relijius dalam dekade-dekade berikutnya.
referensi: radio vatikan
referensi: radio vatikan
No comments:
Post a Comment