Injil Minggu XXXIII-B 18 Nov 2012 (Mrk 13:24-32)
Rekan-rekan yang baik!
Karangan ini membicarakan Mrk 13:24-32 yang dibacakan pada hari Minggu Biasa
XXXIII tahun B. Ada dua pokok yang disampaikan dalam petikan dari Injil
Markus ini. Yang pertama mengenai kedatangan Anak Manusia yang didahului
"zaman edan" (ay. 24-27). Yang kedua mengajak orang memperhatikan kapan saat
itu tiba (ay. 28-32).
KEDATANGANNYA KEMBALI
Murid-murid yang masih mengenal Yesus dari dekat mewartakan bahwa ia telah
bangkit dari kematian dan naik ke surga dan kini menyiapkan tempat bagi
mereka. Ia akan datang kembali dengan mulia dan orang-orang yang percaya
kepadanya akan ikut serta dalam kebesarannya. Saat itu seluruh alam semesta
akan menyaksikan peristiwa ini. Yang paling membuat generasi pertama
murid-murid ini bergairah ialah kebangkitannya. Karena itu, pewartaan Injil
yang paling awal ialah "Tuhan telah bangkit!" Semua hal lain, termasuk
kedatangannya kembali, ialah kelanjutan peristiwa itu. Namun demikian, bagi
murid-murid dari generasi yang tidak mengenal Yesus sendiri, kebangkitannya
sudah jadi hal yang diandaikan. Minat mereka lebih terarah pada
kedatangannya kembali. Di situlah letak daya tarik komunitas Kristen awal
ini. Seluruh Injil Markus ditulis bagi kalangan mereka. Kepada mereka
diperkenalkan siapa Yesus yang akan datang kembali itu lewat ingatan akan
hal-hal yang diajarkan dan dilakukannya semasa hidupnya. Kedatangannya
kembali nanti dikontraskan dengan suasana yang menggelisahkan - suasana
zaman edan dan bumi gonjang-ganjing.
KERAJAAN ALLAH SUDAH TIBA
TANYA: Markus, bila begitu latar belakangnya, apa warta Yesus yang paling
pokok yang Anda rekam?
MARKUS: Orang-orang di sana dulu terusik dengan pertanyaan-pertanyaan
tentang akhir zaman. Kepada orang-orang ini Yesus mengajarkan bahwa akhir
zaman sudah tiba dalam wujud "Kerajaan Allah". Ini kutuliskan pada awal Mrk
1:15.
TANYA: Lha, apa yang terjadi bila Kerajaan Allah sudah datang?
MARKUS: Dalam Mrk 1:15a, kuceritakan Yesus berseru "Metanoeite!", yang
artinya lebih luas daripada "Bertobatlah!" Orang-orang diminta agar berubah
haluan dari hanya ngutak-utik perkara betul atau salah menurut Taurat
menjadi orang yang berpikir lapang, yang tidak membiarkan diri terganjal
huruf. Begitulah ada kemerdekaan batin. Ini perlu agar warta Injil bisa
diterima dengan mantap.
TANYA: Lalu?
MARKUS: Langkah berikutnya, ya mendengarkan, memandangi, mengikuti Yesus
yang mengajar, menyembuhkan orang sambil berjalan ke Yerusalem meskipun
sadar di sana bakal kena susah. Jadi, kayak Bartimeus si buta yang melihat
kembali.
TANYA: Maksudnya, satu ketika orang bakal menyadari Yesus sebagai Mesias
yang diutus Allah.
MARKUS: Benar. Tapi Yesus sendiri sebenarnya memakai ungkapan Anak Manusia
untuk menjelaskan ke-Mesias-annya. Ia mendekatkan kembali manusia dengan
Allah, ia bukan Mesias politik. Karena itu juga, seperti dalam Injilku (Mrk
13:26), ia memakai gambaran Anak Manusia dengan memanfaatkan Dan 7:13.
TAFSIR DANIEL 7:13 - KEMANUSIAAN YANG BARU Kedatangan kembali Yesus dalam
kemuliaannya digambarkan oleh Markus (juga oleh Matius dan Lukas) dengan
memakai gambaran dari Dan 7:13, yakni tokoh Anak Manusia yang datang
menghadap Allah untuk memperoleh anugerah kuasa atas seluruh alam semesta.
Dalam Kitab Daniel, kedatangan Anak Manusia ini terjadi segera sesudah Allah
memunahkan kekuatan-kekuatan jahat yang mengungkung alam semesta. Zaman yang
dikuasai kekuatan edan itu kini digantikan dengan zaman Anak Manusia.
Siapakah Anak Manusia dalam Daniel itu? Tafsiran bisa bermacam-macam. Namun
demikian, bila dicermati, Anak Manusia di situ dipakai melukiskan
kemanusiaan baru yang hidup merdeka di hadapan Allah. Di situlah
kebesarannya. Bila diterapkan kepada Yesus, kedatangannya kembali mewujudkan
kemanusiaan yang baru ini.
MARKUS: Setuju dengan catatan di atas. Kemanusiaan baru itulah wujud utuh
Kerajaan Allah. Manusia tidak lagi buta, tidak lagi lumpuh, tidak lagi
sakit, tidak kerasukan roh jahat, tapi yang merdeka di hadapan Allah,
seperti Yesus sendiri di hadapan Allah, Bapa yang maharahim itu. Seperti
dalam Kitab Daniel tadi, kehadiran manusia baru itu berkontras dengan zaman
edan yang mendahuluinya.
TANYA: Kok dipakai ibarat pohon ara bersemi segala. Pusing!
MARKUS: Aku sendiri juga belum seratus persen ngerti. Tapi pohon ara yang
bersemi itu kan tanda yang pasti mengenai musim panas sudah di ambang pintu.
Nah, kepastian seperti inilah yang boleh kalian pegang bila kalian mengalami
macam-macam kegelisahan di zaman edan.
Salam hangat,
A. Gianto
Rekan-rekan yang baik!
Karangan ini membicarakan Mrk 13:24-32 yang dibacakan pada hari Minggu Biasa
XXXIII tahun B. Ada dua pokok yang disampaikan dalam petikan dari Injil
Markus ini. Yang pertama mengenai kedatangan Anak Manusia yang didahului
"zaman edan" (ay. 24-27). Yang kedua mengajak orang memperhatikan kapan saat
itu tiba (ay. 28-32).
KEDATANGANNYA KEMBALI
Murid-murid yang masih mengenal Yesus dari dekat mewartakan bahwa ia telah
bangkit dari kematian dan naik ke surga dan kini menyiapkan tempat bagi
mereka. Ia akan datang kembali dengan mulia dan orang-orang yang percaya
kepadanya akan ikut serta dalam kebesarannya. Saat itu seluruh alam semesta
akan menyaksikan peristiwa ini. Yang paling membuat generasi pertama
murid-murid ini bergairah ialah kebangkitannya. Karena itu, pewartaan Injil
yang paling awal ialah "Tuhan telah bangkit!" Semua hal lain, termasuk
kedatangannya kembali, ialah kelanjutan peristiwa itu. Namun demikian, bagi
murid-murid dari generasi yang tidak mengenal Yesus sendiri, kebangkitannya
sudah jadi hal yang diandaikan. Minat mereka lebih terarah pada
kedatangannya kembali. Di situlah letak daya tarik komunitas Kristen awal
ini. Seluruh Injil Markus ditulis bagi kalangan mereka. Kepada mereka
diperkenalkan siapa Yesus yang akan datang kembali itu lewat ingatan akan
hal-hal yang diajarkan dan dilakukannya semasa hidupnya. Kedatangannya
kembali nanti dikontraskan dengan suasana yang menggelisahkan - suasana
zaman edan dan bumi gonjang-ganjing.
KERAJAAN ALLAH SUDAH TIBA
TANYA: Markus, bila begitu latar belakangnya, apa warta Yesus yang paling
pokok yang Anda rekam?
MARKUS: Orang-orang di sana dulu terusik dengan pertanyaan-pertanyaan
tentang akhir zaman. Kepada orang-orang ini Yesus mengajarkan bahwa akhir
zaman sudah tiba dalam wujud "Kerajaan Allah". Ini kutuliskan pada awal Mrk
1:15.
TANYA: Lha, apa yang terjadi bila Kerajaan Allah sudah datang?
MARKUS: Dalam Mrk 1:15a, kuceritakan Yesus berseru "Metanoeite!", yang
artinya lebih luas daripada "Bertobatlah!" Orang-orang diminta agar berubah
haluan dari hanya ngutak-utik perkara betul atau salah menurut Taurat
menjadi orang yang berpikir lapang, yang tidak membiarkan diri terganjal
huruf. Begitulah ada kemerdekaan batin. Ini perlu agar warta Injil bisa
diterima dengan mantap.
TANYA: Lalu?
MARKUS: Langkah berikutnya, ya mendengarkan, memandangi, mengikuti Yesus
yang mengajar, menyembuhkan orang sambil berjalan ke Yerusalem meskipun
sadar di sana bakal kena susah. Jadi, kayak Bartimeus si buta yang melihat
kembali.
TANYA: Maksudnya, satu ketika orang bakal menyadari Yesus sebagai Mesias
yang diutus Allah.
MARKUS: Benar. Tapi Yesus sendiri sebenarnya memakai ungkapan Anak Manusia
untuk menjelaskan ke-Mesias-annya. Ia mendekatkan kembali manusia dengan
Allah, ia bukan Mesias politik. Karena itu juga, seperti dalam Injilku (Mrk
13:26), ia memakai gambaran Anak Manusia dengan memanfaatkan Dan 7:13.
TAFSIR DANIEL 7:13 - KEMANUSIAAN YANG BARU Kedatangan kembali Yesus dalam
kemuliaannya digambarkan oleh Markus (juga oleh Matius dan Lukas) dengan
memakai gambaran dari Dan 7:13, yakni tokoh Anak Manusia yang datang
menghadap Allah untuk memperoleh anugerah kuasa atas seluruh alam semesta.
Dalam Kitab Daniel, kedatangan Anak Manusia ini terjadi segera sesudah Allah
memunahkan kekuatan-kekuatan jahat yang mengungkung alam semesta. Zaman yang
dikuasai kekuatan edan itu kini digantikan dengan zaman Anak Manusia.
Siapakah Anak Manusia dalam Daniel itu? Tafsiran bisa bermacam-macam. Namun
demikian, bila dicermati, Anak Manusia di situ dipakai melukiskan
kemanusiaan baru yang hidup merdeka di hadapan Allah. Di situlah
kebesarannya. Bila diterapkan kepada Yesus, kedatangannya kembali mewujudkan
kemanusiaan yang baru ini.
MARKUS: Setuju dengan catatan di atas. Kemanusiaan baru itulah wujud utuh
Kerajaan Allah. Manusia tidak lagi buta, tidak lagi lumpuh, tidak lagi
sakit, tidak kerasukan roh jahat, tapi yang merdeka di hadapan Allah,
seperti Yesus sendiri di hadapan Allah, Bapa yang maharahim itu. Seperti
dalam Kitab Daniel tadi, kehadiran manusia baru itu berkontras dengan zaman
edan yang mendahuluinya.
TANYA: Kok dipakai ibarat pohon ara bersemi segala. Pusing!
MARKUS: Aku sendiri juga belum seratus persen ngerti. Tapi pohon ara yang
bersemi itu kan tanda yang pasti mengenai musim panas sudah di ambang pintu.
Nah, kepastian seperti inilah yang boleh kalian pegang bila kalian mengalami
macam-macam kegelisahan di zaman edan.
Salam hangat,
A. Gianto
No comments:
Post a Comment