Featured Post

Berterima Kasih Atas Segala Hal

Seorang anak kecil usia 4 tahun diminta untuk berterima kasih saat doa sebelum makan malam Natal. Para anggota keluarga menundukkan kepala...

Si Bodoh Yang Menjadi Guru Raja

Ada seorang bodoh yang berangkat ke istana Raja. Itu adalah jalan yang biasanya disediakan untuk orang-orang besar, sehingga ini menarik perhatian banyak orang. 

Banyak orang berkumpul, menepiskan debu, menunjuk dan berbisik saat ia berlalu. Akhirnya salah satu diantara orang-orang itu memanggil: "Urusan apa yang Anda lakukan di istana raja?"

"Saya akan menjadi guru raja," jawab orang bodoh itu, tanpa pernah menghentikan langkahnya.

Kerumunan meletus dalam tawa. Si bodoh ini pasti akan dipenggal!

Si bodoh itu tak gentar, namun, melanjutkan perjalanan, langkah-langkahnya sangat ringan. Ketika ia tiba di istana, Raja disiagakan untuk kedatangannya, penjaga memberitahukan niat yang sungguh-sungguh dari tamu yang berani ini. Raja, adalah seorang yang suka berrmai-main dan suka bercanda, berpikir 'apakah yang lebih menyenangkan dibanding dengan mempermainkan si bodoh miskin ini? Ini akan menjadi lelucon yang asyik, dan kemudian menginstruksikan agar orang itu dibawa ke hadapannya.

Ketika si bodoh memasuki ruangan, Raja meninggikan suaranya dengan nada mengajak bertikai dan berteriak: "Kebodohan luar biasa apa yang membawa Anda, pria kecil, berpikir untuk memiliki hak mengganggu saya, sang penguasa dari negeri ini!?"

Si bodoh tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan. Dia sedikit tersenyum. "Saya di sini untuk menjadi guru Anda."

"Dan apa yang si bodoh seperti Anda bisa ajarkan kepada saya?"

"Anda lihat Yang Mulia?" kata si bodoh itu, "Anda sudah mulai bertanya kepada saya."

Keduanya terkejut dan si raja mulai geli dan bingung, meskipun ia tidak menunjukkannya. 

"Sangat cerdas," kata raja, "Tapi Anda masih belum menjawab pertanyaan saya."

"Hanya orang bodoh yang memiliki jawaban untuk segala sesuatu, Yang Mulia."

"Hmm ..." Raja merenung dengan keras, bertanya-tanya apakah mungkin ada sesuatu yang lebih pada diri orang ini dari sekedar berteka-teki dan bercanda saja. Ada sesuatu dalam kehadirannya - tidak hanya ia mampu sangat tenang yang tidak seperti umumnya manusia lainnya, tetapi juga sikap dan caranya bertindak itu mengingatkan pada penasihat terbaiknya yang tua dan yang baru saja meninggal. Apakah si bodoh ini entah bagaimana tahu tentang hal ini? Bagaimanapu juga, raja memutuskan untuk terus bermain dan melanjutkan: "Dan bagaimana rakyat saya akan berpikir jika rajanya, sang penakluk yang disayangi, mengangkat orang bodoh sebagai gurunya?"

"Lebih baik bodoh sebagai seorang guru daripada bodoh sebagai Raja," jawabnya kembali.

"Ha!" Raja berseru, "tetapi jika aku mengangkat orang bodoh sebagai guru, apakah itu kemudian tidak membuatku menjadi orang bodoh juga?"

Si bodoh itu tak bergeming. "Hanya orang bodoh yang akan selalu mengatakan dirinya bahwa ia bukanlah orang bodoh, Yang Mulia."

Mendengar ini, Raja tertawa terbahak-bahak, bersukacita dengan olok-olok ini. Ini adalah suatu kegilaan, tapi dia tidak mampu menahan semangat tamu aneh ini. 

Jika dia memang terbukti betul-betul pintar dan lucu sepanjang waktu seperti saat ini, dan jika memang betul-betul cocok, dia pantas menghibur.

Dan begitulah akhirnya bagaimana si bodoh menjadi guru Raja.

--o0o--
Jika Anda ingin memberitahu tentang kebenaran kepada orang-orang, buatlah mereka tertawa, jika tidak mereka akan membunuh Anda.
~Oscar Wilde~
"Cerita dari Sang Guru" lainnya:

No comments:

Post a Comment