Featured Post

Berterima Kasih Atas Segala Hal

Seorang anak kecil usia 4 tahun diminta untuk berterima kasih saat doa sebelum makan malam Natal. Para anggota keluarga menundukkan kepala...

Injil Minggu Biasa XXII C - Minggu Kitab Suci Nasional 2013

Rekan-rekan!

Di kalangan para pengikut Yesus di masa awal semakin tumbuh kesadaran bahwa
mereka diutus bepergian ke pelbagai penjuru dunia menyampaikan Kabar Gembira
dengan menyembuhkan orang sakit, mengajar dan meneguhkan iman. Orang cacat,
orang buta, janda miskin mereka usahakan agar tidak melulu menjadi penerima
sedekah atau orang-orang yang ditolerir keberadaannya, melainkan menjadi
bagian dalam kehidupan mereka. Itulah kerasulan murid-murid generasi awal.
Sebelumnya tak banyak didengar bahwa iman dapat diwartakan dalam ujud
pelayanan bagi kemanusiaan. Para pemimpin mereka memang mendapatkan ilham
dari kehidupan dan karya Yesus Sang Mesias sendiri. Dalam mewartakan
kedatangan Kerajaan Allah ia menyembuhkan orang, mengusir setan,
memperkenalkan kerahiman Tuhan, meninggikan nilai kemanusiaan. Ia juga
mengikutsertakan murid-muridnya dalam kegiatannya sehingga mereka menjadi
rekan sekerjanya. Bagaimana Injil Minggu XXII tahun C ini (Luk 14:1.7-14)
dapat membantu mendalami kenyataan ini?

Injil Minggu Biasa XXI C

Injil tgl 25 Agustus 2013 (Luk 13:22-30)

Rekan-rekan yang baik!

Pada awal Injil Minggu Biasa XXI tahun C (Luk 13:22-30) dikisahkan Yesus
mengajar dari kota ke kota dan wilayah di sekitarnya dalam perjalanannya
menuju ke Yerusalem. Di sini nama kota ini dieja sebagai "Hierosolyma" -
seperti dalam 19:28 ketika arah perjalanan ini disebut untuk terakhir
kalinya - dan dengan demikian digarisbawahi sisi kota yang menerima
kedatangannya. (Bandingkan dengan ejaan "Ierousaleem" dalam Luk 9:51, kali
pertama kota itu disebut sebagai arah perjalanan Yesus. Ejaan ini dipakai
mengisyaratkan kota yang tidak bersedia menerima kehadirannya.) Jadi dalam
konteks perjalanan ke arah Yerusalem-Hierosolyma itulah Lukas mengolah lebih
lanjut ajaran Yesus mengenai bagaimana orang dapat masuk ke dalam Kerajaan
Allah. Injil Lukas menampilkan kata-kata Yesus tadi kepada orang yang sudah
bersimpati terhadap ajarannya. Bagi orang-orang yang sudah bersedia menerima
Yesus, dapatlah diungkapkan beberapa ajaran yang bakal terasa agak keras.
Mereka sudah bersama Yesus, tetapi janganlah mereka kemudian merasa terlalu
yakin bakal selamat dan menjadi alpa. Mereka diingatkan bahwa perjalanan ini
belum selesai dan agar orang dapat sampai ke sana perlu diperhatikan
beberapa hal. ("Menuju Yerusalem" dalam Luk 9:51 pernah dibicarakan
sehubungan dengan Injil Minggu Biasa XIII tahun C.) Sekaligus mereka yang
mau menjadi muridnya dihimbau agar berani bertekun berjalan bersamanya
menuju ke tempat kemuliaannya di Yerusalem nanti.

Injil Minggu Biasa XX C

Injil Minggu XX C 18 Agustus 2013 (Luk 12:49-53 )

Rekan-rekan yang budiman!

Ada terungkap dalam Luk 12:49-53 (Injil Minggu XX/C) serangkaian pernyataan Yesus yang keras nadanya. Heran mengapa pribadi yang biasanya tenang dan lembut itu kali ini tampil mengancam. Malah terang-terangan ia bilang, keliru kalau menyangka dirinya membawakan "damai". Kali ini, tegasnya sendiri, yang didatangkannya ialah pertentangan. Jadi apa inikah sisi Yesus yang mengobarkan konflik?

Marilah kita dekati teksnya. Dua ayat pertama dari petikan di atas (ay. 49-50) hanya didapati dalam Injil Lukas. Tiga ayat berikutnya (ay. 51-53) diolah kembali oleh Lukas dari bahan yang juga dipakai dalam Mat 10:34-36. Bagian yang khusus Lukas tadi memuat dua ibarat yang kiranya cukup dikenal oleh para murid Yesus ketika itu, yakni "api" dan "baptisan". Ada baiknya diketahui bahwa kumpulan perkataan Yesus yang bergema dalam ayat 49-50 itu berasal dari masa sesudah Yesus bangkit. Kehadirannya dalam ujud baru, yakni dalam Roh, bisa dialami para murid. Oleh karena itu, guna memahami perkataan Yesus dalam petikan kali ini baiklah diselami pengalaman para murid pertama tadi. Tidak usah buru-buru menerapkan kata-kata tadi bagi kehidupan masa kini dengan risiko malah meleset dan bertentangan dengan yang hendak diutarakan Injil sendiri.

Hari Raya Maria Diangkat ke Surga

Minggu 11 Agustus 2013: Maria diangkat ke surga

Rekan-rekan yang baik!

Pada hari Minggu 11 Agustus 2013 ini dirayakan Maria diangkat ke surga. Sebetulnya perayaan ini ditetapkan pada tanggal 15 Agustus, tapi agar dapat dirayakan seluruh umat, maka didahulukan ke hari Minggu sebelumnya. Injilnya ialah Luk 1:39-56 yang mengisahkan kunjungan Maria ke Elisabet dan kidung pujian Magnifikat yang diucapkan Maria. Sehubungan dengan perayaan kali ini baiklah ditengok lebih dahulu empat pokok dalam ajaran iman katolik mengenai Maria berikut ini.

Injil Minggu Biasa XVIII C

Injil Minggu XVIII C, 4 Agustus 2013 (Luk 12:13-21)

Rekan-rekan yang budiman!

Petikan Injil  bagi hari Minggu Biasa XVIII tahun C ini (Luk 12:13-21) beranjak dari pembicaraan antara Yesus dan orang yang datang meminta pertolongannya untuk menyelesaikan perkara warisan (ayat 13-15). Orang itu merasa bahwa haknya dalam pembagian warisan tidak dihormati ooleh saudaranya dan meminta Yesus berbicara kepada saudaranya. Memang ada kebiasaan orang pergi menghadap seorang yang dituakan, guru, penghulu adat, atau tokoh yang wibawanya diterima umum. Tetapi Yesus tidak bersedia menjadi hakim bagi perkara itu. Alih-alih, ia mengajak orang berpikir mengenai sikap terhadap harta kekayaan dengan sebuah perumpamaan mengenai orang kaya yang bodoh (ayat 16-21).