(Radio Vatikan) Paus Fransiskus mengajak kaum beriman untuk percaya dalam pemeliharan Allah ketika melakukan semua hal dengan daya upaya kita untuk merespon tantangan-tantangan yang datang kepada mereka.
Ia berbicara kepada para peziarah yang berkumpul di Aula Paulus VI pada audiensi umum mingguan.
Masih melanjutkan katekese-nya yang terus berlangsung tentang Harapan Kristiani Paus Fransiskus teringat sosok Judith yang pemberani, dan bagaimana, selama pengepungan kota Bethulia oleh orang-orang Asyur, dia mendorong penduduk yang putus asa untuk memperkuat kembali harapan mereka yang goyah di dalam Tuhan dan mengusulkan suatu rencana yang menyebabkan kemenangan atas musuh.
Contoh wanita ini tentang kebijaksanaan dan keberanian yang besar, kata Paus, mengajarkan kepada kita untuk percaya dalam pemeliharaan Tuhan, dan juga, dalam doa dan ketaatan, untuk percaya kehendak-Nya dan melakukan segala daya kita untuk menanggapi tantangan-tantangan yang datang pada kita.
"Seberapa sering kita merasa iman kita pada Tuhan goyah? Berapa kali masing-masing dari kita, mungkin putus asa, tergoda untuk kehilangan iman dan mengharapkan yang terburuk?" Katanya.
Iman Judith, Paus Fransiskus melanjutkan, menginspirasi kita untuk mempercayakan diri kepada Bapa dengan kepercayaan dan ketaatan.
Dan berkomentar pada keberanian Judith, Paus menyebutkan bahwa menurut pendapatnya, perempuan seringkali lebih berani daripada pria ...
"Saudara-saudara yang terkasih, jangan pernah mengajukan syarta-syarat Anda pada Tuhan, tapi ijinkanlan harapan Kristiani untuk mengalahkan rasa takut Anda. Percaya pada Tuhan berarti tanpa syarat menjadi bagian dari rencananya menerima kenyataan bahwa kita diberi keselamatan dan pertolongan-Nya dengan cara yang berbeda dari apa yang kita harapkan" katanya.
Tuhan, Paus melanjutkan, tahu persis apa yang kita butuhkan dan kita harus percaya kepada-Nya karena jalan dan tindakannya berbeda dengan kita.
Judith, seorang wanita yang penuh iman dan keberanian memberi kekuatan kepada penduduknya yang berada dalam bahaya dan melakukannya dengan jalan iman. Kita juga, kata Paus, harus mengindahkan kata-kata bijak dan berani dari perempuan-perempuan yang rendah hati ...
"Kata-kata bijak dari nenek moyang yang seringkali tahu apa yang harus dikatakan dan bagaimana memberikan dorongan karena mereka memiliki pengalaman hidup; mereka telah menderita, mereka telah percaya pada Tuhan, dan Tuhan memberi mereka karunia menunjukkan kepada kita bagaimana untuk terus memiliki iman" katanya.
Mari kita mempercayakan diri untuk Bapa, Paus Fransiskus menyimpulkan, dengan ketaatan yang sama yang membawa Yesus, di Taman Getsemani, untuk berdoa: "Bukan kehendaku, melainkan kehendak-Mu yang harus terjadi".
sumber: radio vatican
No comments:
Post a Comment