Suara Kebahagiaan dan Kesedihan

Setelah Guru Bankei meninggal, seorang buta yang tinggal di dekat biara Sang Guru berbicara kepada seorang temannya. "Semenjak saya buta, saya tidak bisa melihat wajah seseorang, jadi saya melihat karakternya dari suaranya."

Biasanya ketika saya mendengar seseorang mengucapkan selamat kepada seseorang yang lain karena mendapatkan kebahagiaan atau kesuksesan, saya juga mendengar suara tersembunyi di baliknya yaitu suara iri hati. 

Ketika mendengar orang mengatakan belasungkawa karena suatu kemalangan, saya juga mendengar suara kesenangan dan kepuasan yang tersembunyi, seolah-olah orang yang bersedih adalah orang yang gembira. 

"Tetapi dari semua pengalaman saya, suara Guru Bankei itu selalu tulus. Setiap kali ia mengungkapkan kebahagiaannya, saya tidak mendengar apa-apa selain kebahagiaan, dan setiap kali dia menyatakan kesedihan, hanya kesedihan itu yang saya dengar."

Baca juga:

• Kebebasan Mental
• Biarawan dan Jenderal
• Tiga Tes dari Socrates tentang Gosip
• Pria yang meludahi wajah Buddha