Featured Post

Berterima Kasih Atas Segala Hal

Seorang anak kecil usia 4 tahun diminta untuk berterima kasih saat doa sebelum makan malam Natal. Para anggota keluarga menundukkan kepala...

Minggu Adven I - A - 2013 - Homili Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

Sumber: arsip dari www.imankatolik.or.id

MINGGU ADVEN I/A/2013

Yes 2:1-5 Rm 13:11-14a Mat 24:37-44

PENGANTAR

Hari Minggu lalu kita merayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Berkat iman kita diyakinkan bahwa Kristus adalah Raja kita, dan kita percaya bahwa sebagai orang beriman kita sudah hidup dalam Kerajaan-Nya. Tetapi ternyata dalam pengalaman hidup kita sehari-hari, kehidupan kita di dalam Kerajaan Kristus itu belum dapat memenuhi harapan kita. Pada Hari Minggu Adven I dalam Tahun Liturgi A ini, dengan bimbingan Injil Matius kita diajak agar sungguh berjaga-jaga untuk menantikan keda-tangan Kristus dalam diri kita masing-masing. Masa Adven adalah masa penuh harapan. Tetapi apa yang kita harapkan hanya akan terlaksana, apabila kita sungguh berjaga-jaga.

HOMILI

Dalam Injil Matius hari ini Yesus berkata: “Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang” (Mat 24:42). Kita sering bertanya, mengapa Allah merahasiakan bagi kita suatu hal, yang begitu penting dan ingin kita ketahui, yakni kapan Tuhan mau datang, yang bagi kita berarti kapan kita akan dipanggil dan meghadap Tuhan! Apakah kiranya latar belakang kata-kata Yesus tersebut?

Allah telah datang dalam diri Yesus Kristus sebagai Penebus. Jadi pada dasarnya umat manusia sudah ditebus oleh-Nya. Kerajaan Allah sudah dimulai. Tetapi pelaksanaan kedatangan dan kehadiran Yesus Kristus sebagai Penebus dan sebagai Raja dalam diri setiap orang itu tidak terlaksana secara serentak, tidak secara otomatis atau dengan sendirinya! Manusia dihargai oleh Tuhan, bukan dipaksa. Manusia diberi kebebasan dalam kehendaknya, dan ia dapat memutuskan sendiri apa yang ingin dipilihnya.

Tetapi meskipun sudah diberi kebebasan dan kemampuan yang memadai, untuk dapat hidup menurut kehendak Allah secara benar, manusia adalah tetap makhluk yang lemah. Allah mengetahui keadaan pembawaan kita sebagai manusia ini. Allah tahu betapa kita ini akan takut dan khawatir, apabila kita sudah mengetahui sebelumnya saat kedatangan-Nya , sambil menunggu kedatangan-Nya yang tidak dapat kita gambarkan pelaksanaannya! Bukankah perasaan itu dapat menimbulkan rasa takut dan cemas dalam hati seseorang yang menanggung penyakit (misalnya kanker) yang berbahaya untuk hidupnya? Dewasa ini lebih banyak orang yang meninggal karena serangan jantung yang tak terduga dari pada jumlah orang-orang, yang meninggal karena penyakit yang tak dapat disembuhkan. Tetapi sebaliknya penyakit yang lama dan tidak tersembuhkan itu lebih menyebabkan ketakutan, karena tidak memberi kepastian bahkan bisa menghilangkan harapan kita.

Liturgi Masa Adven bertujuan untuk menyadarkan kita, bahwa orang yang sungguh beriman harus selalu berpengharapan. Saat kedatangan Tuhan atau saat Tuhan memanggil kita memang tidak kita ketahui. Karena itu kita tidak boleh acuh tak acuh, melainkan justru berjaga-jaga. Bagi kita sebagai umat beriman, sekarang ini dimulai Tahun Liturgi, sedangkan Tahun Sipil/Masehi/Biasa (2013) akan mendekati akhirnya. Nah, inilah kesempatan yang sangat baik dan berguna bagi kita untuk mengadakan refleksi atas makna hidup kita selama tahun ini.

Masa Adven dalam Tahun Liturgi yang kita masuki ini mengajak kita meninjau kembali pengalaman hidup kita selama tahun 2013 ini, guna menyiapkan diri memasuki Tahun Baru 2014. Bukan hanya memikirkan hidup kesejahteraan jasmani, melainkan juga kesejahteraan rohani/jiwa kita! Setiap perubahan musim/ iklim alam mengubah keadaan bumi kita, sehingga kita harus memperhatikan dan memperhitungkan perubahan yang timbul di sekeliling kita. Demikian pula untuk kehidupan rohani atau hidup keagamaan kita, perubahan yang berlangsung karena iklim atau karena perubahan dan tantangan masyarakat, menuntut perhatian dan kesiapsiagaan kita dalam menghadapinya menurut perintah Kristus serta mempertanggungjawabkan pelaksanaannya.

Ada pepatah yang sederhana namun mutlak perlu diperhatikan ini: “Segala sesuatu berubah terus menerus”. Hidup kita ini ibaratnya bagaikan suatu layar Televisi. Layar itu sama, tetapi apa yang dipertontonkan dalam layar itu saling berganti terus menerus. Mungkin ada beberapa kejadian, wajah, peristiwa yang kita ingat, tetapi pada umumnya segera terlupa lagi. Meskipun apa yang kita lihat dalam Televisi terus berubah, namun Televisi itu dengan layarnya tetap sama. Demikian pula dunia atau bumi kita memang tetap sama, tetapi kita sendiri dan segenap penduduknya ada yang lahir dan mati, ada yang datang dan pergi!

Namun iman kita bukan hanya melihat kenyataan itu. Iman kita memper-lihatkan kenyataan lain juga. Johannes berkata: “Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya” (1 Yoh 2:17). Memang segalanya akan berganti dan berakhir, kecuali Allah. Allah selalu ada! Maka bagi kita manusia ada jalan yang dapat kita tempuh, agar tidak lenyap, yaitu: Percayalah kepada Allah dan lakukanlah kehendak-Nya selalu. Inilah isi pesan Yesus hari ini dalam Injil Matius: “Berjaga-jagalah, sebab kami tidak tahu pada hari mana Tuhamu akan datang” (Mat 24:42).


Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm

kumpulan Homili Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm
Sumber: arsip dari www.imankatolik.or.id

No comments:

Post a Comment