"Maktub" berarti "Ada tertulis". Orang-orang Arab merasa bahwa "Ada tertulis" bukanlah benar-benar terjemahan yang terbaik, karena, meskipun semuanya sudah tertulis, Tuhan adalah berbelas kasih, dan menulis semuanya hanya untuk membantu kita.
Sang pengembara sedang berada di New York. Dia bangun kesiangan dan terlambat menepati suatu appointment, dan ketika dia meninggalkan hotelnya, dia menemukan bahwa mobilnya telah diderek oleh polisi. Dia datang terlambat untuk appointmentnya, makan siang terasa lebih lama dari biasanya, dan dia berpikir tentang denda yang harus dia bayar. Ini akan menghabiskan banyak uang. Tiba-tiba, dia ingat uang dolar yang dia temukan di jalan sehari sebelumnya. Dia melihat semacam hubungan aneh antara uang dolar tersebut dan apa yang terjadi padanya pagi itu. "Siapa yang tahu..., mungkin saja aku menemukan uang tersebut sebelum orang yang seharusnya menemukannya? Mungkin aku sudah mengambil uang tersebut dari jalan orang yang seharusnya benar-benar membutuhkannya. Siapa yang tahu... tapi apakah aku sedang mencampuri apa yang sudah ditulis?"
Dia merasa perlu menghindari uang dolar tersebut, dan pada saat itu ia melihat seorang pengemis duduk di trotoar. Dia dengan cepat memberikannya, dan merasa bahwa dia telah melakukan semacam keseimbangan pada berbagai hal.
"Tunggu sebentar," kata pengemis itu. "Aku tidak mencari pemberian. Aku seorang penyair, dan aku ingin membacakan puisi untukmu."
"Yah baiklah, bacakan puisi yang pendek, karena aku sedang terburu-buru," kata si pengembara.
Pengemis itu berkata, "Jika Engkau masih hidup, itu karena Engkau belum tiba di tempat Engkau seharusnya."
No comments:
Post a Comment