Paus Fransiskus melanjutkan seri katekesenya tentang Harapan Kristiani pada Audiensi Umum hari Rabu, dimana dia mempertentangkan harapan yang otentik yang lahir karena percaya pada sabda Allah, terhadap godaan harapan palsu pada berhala-berhala seperti uang, kekuasaan, atau kecantikan fisik.
Berikut di bawah ini adalah ringkasan katekese Paus:
Saudara/i yang terkasih: Pada hari-hari pertama tahun baru ini, yang mengikuti perayaan masa Adven dan Natal, dengan pesannya tentang pemenuhan janji-jani Allah dalam kedatangan sang Penyelamat, kita sekarang melanjutkan katakese tentang harapan kristiani. Injil mengajarkan pada kita bahwa selalu berjalan bergandengan bersama haraoan otentik yang berasal dari kepercayaan akan sabda Allah, kita bisa tergoda oleh harapan palsu dan berhala-berhala duniawi, seperti uang, kekuasaan, atau kecantikan fisik.
Harpan pada Allah memerlukan kekuatan dan keteguhan, sebaliknya tuhan-tuhan kecil yang palsu menjanjikan rasa aman/nyaman yang mudah didapat, masa depan yang bisa kit akendalikan. Penulis mazmur mencela penyembahan berhala semacam ini, dengan menuliskan bahwa orang-orang yang percaya pada gambaran-gambaran yang dihasilkan dari karya manusia, akan menjadi seperti mereka: secara rohani buta, tuli dan tidak sadar.
Allah selalu lebih besar daripada kita, dan kita, yang diciptakan menurut gambar dan rupanya, tidak bisa mengurangi-Nya ke ukuran kita atau dengan memproduksi allh-allah yang lain, yang dibuat oleh gambaran kita sendiri dan disesuaikan dengan keinginan kita. Dengan percaya pada sabda Allah dan berharap pada janjinya, kita menjadi semakin lama semakin seperti Dia, yang membagikan hidupnya dan bersuka cita dalam pemeliharaan ilahi-Nya yang terungkap dalam kelahiran, kematian dan kebangkitan Yesus putra-Nya.
No comments:
Post a Comment